Setelah berkenalan dengan kolega dari Singapura dan Vietnam, saya bergegas bebersih karena kami akan berjalan sore sambil mencari makan malam.
Dan inilah pemandangan saat saya jalan-jalan sore di sekitar Porto.
Senang sekali saya melihat pedestrian walking area di Porto, bersih! Walau terbuat dari conblock, enggak ada tuh warganya yang iseng nyongkel 😀
Dalam perjalanan dari apartemen Porto Nautico menuju Rua de Santa Catarina, saya menyempatkan mampir di toko suvenir untuk membeli oleh-oleh buat rekan kerja di kantor. Lagi-lagi, saya terlalu menikmati melihat-lihat sampai tidak sempat berfoto di toko tersebut.
Ternyata di Porto banyak bertebaran coffee shop! Tadinya saya pikir di Porto jarang kedai kopi karena minuman andalannya adalah sweet red wine yang biasanya dikenal dengan sebutan Vinho do Porto. Tapi sayangnya saya tidak punya kesempatan untuk mencicipi kopi Porto karena waktu yang terbatas.
Sanzala merupakan coffee shop tertua di Porto. Berdiri sejak 1963, Sanzala tetap eksis di tengah persaingan coffee shop yang lebih modern. Menarik ya?!
Karena perut sudah berontak kelaparan maka kami mampir ke sebuah restoran yang terletak di Rua de Santa Catarina, di mana di sepanjang jalan terdapat toko branded fashion and apparel.
Untuk ukuran orang Portugal, makan malam kami termasuk yang jamnya terlalu cepat karena biasanya mereka makan malam pada jam 20:00.
Kami pun menjatuhkan pilihan di restoran Porto Duoro tanpa melihat rekomendasi dari google. Dan ternyata pilihan kami tidak salah karena di dalam ada pemandangan keluar yang memanjakan mata!
Di Porto, semua makanan akan disajikan dengan asinan buah zaitun. Rasanya unik dan baru kali ini saya mencoba buah zaitun asli soalnya selama ini kan tahunya hanya minyaknya saja. Buahnya sendiri kebanyakan diasinkan mungkin karena kecut maka perlu rasa lain agar kecutnya tidak mendominasi.
Selain wine, Porto terkenal dengan kejunya dan benar, setelah saya coba keju Porto memang nikmat, perlu diketahui, saya bukan pecinta keju!
Setelah perut hangat karena kenyang, saya dan teman-teman melanjutkan jalan-jalan kami dan mulai masuk ke toko-toko yang berjajar tersebut! Saya pun keluar dari toko dengan menenteng tas belanja 🙂 Habis gimana dong, harga kaos untuk anak dan dewasa mulai dari EUR3.50 untuk merek dengan huruf Z di depannya! Bisa dibilang, Porto adalah surganya bagi yang suka belanja!
Sebenarnya ada banyak yang mau saya beli tapi mengingat hanya membawa koper yang kecil maka niat tersebut saya urungkan, ditambah lagi toko-toko di Porto akan tutup mulai jam 20:00. Jadi memang sepertinya semesta tidak mendukung saya untuk berbelanja lebih banyak 😀
Kami pun beranjak pulang untuk beristirahat karena keesokan harinya kami harus menghadiri Finance Summit di Ilhavo.
Di sepanjang jalan, kami tidah habis-habisnya disuguhi pemandangan bangunan bersejarah dari Porto.
Gereja ini biasa dikenal dengan sebutan Trinity Church, Porto. Bangunannya berdiri pada abad ke-19 dengan gaya Neoklasik. Yang menarik, gereja ini punya tegel di bagian luar dindingnya yang berusia berabad-abad!
Walau dengan penerangan seadanya, saya tetap bisa memotret jalanan Porto yang bersih!
Tungguin cerita saya selanjutnya ya!
related articles:
Seruuuu…
Semoga bisa nyusul main-main ke sana. Amin
Itu jalanannya satu kota begitu semua ya Mba, dari konblok?
LikeLike
Yang nulis sama yang ditulis auranya sexy hahaha. Makanananya bikin segar ya kak. Pic kejunya bikin gemes hahaha. Murah meriah beli barang memang selalu dicari ya kalau lagi di luar.
LikeLike
Ya ampun bersih banget yah disana, seandainya saja kebersihan di sana bisa tercipta disini pasti akan nyaman banget deh kita berjalan kaki juga
LikeLike
ihhhh bertaun2 jd TL belum pernah dpt rute yang mampir ke Porto. Penasaraaaaaaaaan….
LikeLike
Siapa yang nggak suka shopping ya mba. Meskipun brandnya di Indonesia ada, biasanya koleksi mereka berbeda-beda setiap negara.
LikeLike
Bangunanya bagus-bagus ya mba, doakan akuhhh semoga bisa kesana sama keluarga hehe.
LikeLike
Wah seru mba jalan-jalannya. Ditunggu cerita berikutnya.
LikeLike
Asik banget siy kerja bisa seklaian traveling plus kulineran dan shopping hehehe…
LikeLike
mba aku iri sama kamu, iri yang positif ya, semoga aku bisa strolling aroud the city di Eropa, maunya Eropa Timur sih hehhehe. and I love how you describe this Porto City. Berasa aku lagi di sana hehhehe. keep sharing ya mba 🙂
LikeLike
Enak banget liat Porto ini, kerja sekaligus traveling itu dambaan banget ya mbak. Semoga bisa ke Porto juga
LikeLike
Nyaman sekali ya kota Porto. Pasti waktunya kurang deh mba Honey disana untuk eksplor lokasi lebih banyak lagi.
LikeLike
Suka iri bisa liat jalan negara orang lain bersih begitu. Kapan indonesia bisa demikian ya? Hiks
LikeLike
Nunggu kelanjutan ceritanya nih seperti apa
LikeLike
ahhh cakeppp banget suasananya ya Hon… semoga kapan2 bisa ke sana juga (aminin yak ;p)
LikeLike
Kotanya terlihat bersih dan rapi
LikeLike
Kotanya bersih dan kereeen, smoga langkah diringankan di Porto
LikeLike
duh serius deh tiap visit blog nya kak honey envy banget huhuhu… share dong tips nya bisa traveling ke LN dengan uang sendiri hehehe
LikeLike
Duuh jadi ngiri deh liat foto2 tentang porto, bersih dan nyaman ya kotanya. Jadi pengen kesana juga suatu saat nanti. amminn.
LikeLike
Suka banget ngelihat bangunan2 kuno di Porto ini. Keren banget ya.
Trus aku fokus sama makanan yg banyak sayur2annya itu. Wah.. jd pengen melahap jg.
LikeLike
Foto fotonya bagus amat mba. Mewakili banget deh suasana di sana kaya apa
LikeLike
Duh aku suka banget keju, jadi pengen tahu kelezatan keju Porto
LikeLike
Pingback: Fine Dining at Salpoente Restaurant, Aveiro | Live Well. Love Much. Laugh Often
Pingback: Pleasant Dinner at Porto Escondindo | Live Well. Love Much. Laugh Often
Pingback: Era Baroque dan Arsitektur Gothik di The Church of Saint Francis | Live Well. Love Much. Laugh Often
Pingback: Kurasi Lokal Boutique Concept Store | Live Well. Love Much. Laugh Often
Pingback: Pesona Livraria Lello | Live Well. Love Much. Laugh Often