Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2019 dan tahun baru selalu membawa pengharapan baru yang lebih baik. Bukan hanya dalam hal ekonomi atau pun kehidupan sosial, namun pengharapan bisa juga dalam bidang kesehatan. Sebagian orang pernah atau bahkan sering mengalami rasa nyeri pada bagian tulang belakang. Tidak terkecuali saya yang pekerja kantoran dan bekerja di depan komputer cukup lama sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di leher, punggung dan pinggang. Nyeri tulang belakang sebenarnya bukan hal yang baru bagi saya. Tahun 2013 silam, Mamih (panggilan saya untuk ibu) mengalami sakit sehingga kesulitan berjalan akibat saraf terjepit di tulang belakang. Bersyukurnya, Mamih bisa melewati masa sulit itu tanpa operasi. Walau demikian, saya masih mencari informasi mengenai nyeri tulang belakang agar bisa tetap menjaga kesehatan pribadi maupun orang orang yang saya cintai sehingga dapat beraktivitas dengan baik.
Minggu, 29 Desember 2019 bertempat di Auditorium RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur, saya mendapatkan pencerahan secara langsung dari dr. Wismaji Sadewo, Sp BS (K) mengenai nyeri tulang belakang.
Menurut dr. Wismaji Sadewo, Sp BS (K), nyeri tulang belakang bisa diderita oleh siapa saja, pria – perempuan – dewasa hingga anak anak. Di beberapa kasus, nyeri tulang belakang bisa hilang dengan sendirinya. Nyeri tulang belakang merupakan masalah yang umum dialami oleh 80% orang Amerika. Sementara, di Indonesia ada sebanyak 18% orang yang memiliki masalah nyeri tulang belakang. Angka ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia orang Indonesia. Nyeri tulang belakang merupakan rasa sakit yang terjadi di sepanjang tulang belakang mulai dari dasar leher sampai ke tulang ekor.
Nyeri tulang belakang juga menjadi alasan terbanyak untuk pekerja izin sakit dari tempat kerja. Mengapa demikian? Hal ini erat kaitannya dengan struktur tulang belakang manusia. Seperti yang dapat dilihat dari gambar di bawah, manuia memiliki 33 ruas tulang belakang yang terdiri dari 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang dan 4 ruas tulang ekor.
Bila salah satu ruas saja sakit, maka akan menimbulkan nyeri bukan kepalang. Tentunya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mulai dari tidur tidak enak, duduk tidak nyaman sampai bernapas! Nyeri yang ditimbulkan dari tulang belakang yang bermasalah tidak melulu terasa di belakang tubuh. Rasa nyeri tersebut bisa dirasakan di mana saja, mulai dari kepala sampai jempol dan telapak kaki.
Faktor penyebab nyeri tulang belakang
Nyeri tulang belakang biasanya timbul akibat adanya permasalahan pada ruas tulang belakang (vertebrae) dengan jaringan di sekitarnya seperti otot, pembuluh darah atau saraf. Permasalahan pada ruas tulang belakang dipicu oleh aktivitas sehari-hari yang kurang benar, misalnya sikap duduk yang salah, mengangkat benda berat, penggunaan high heels sepanjang hari tanpa istirahat hingga posisi tidur.
Penyebab lainnya bisa juga dikarenakan usia, pekerjaan (contoh atlet), stress, trauma hingga terkilir karena kesalahan saat mengangkat beban yang berat. Ada juga kelainan bawaan pada tulang belakang yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang belakang
Melihat penyebab nyeri tulang belakang yang sangat beragam maka metode pengobatannya pun juga tergantung pada pencetusnya.
Pengobatan yang dapat dilakukan bila nyeri tulang belakang menyerang, di antaranya:
Obat-obatan
Pemberian obat pereda rasa sakit dapat mengurangi rasa nyeri pada tulang belakang yang disebabkan oleh saraf atau otot yang membengkak. Obat ini bekerja dengan cara menganggu sinyal rasa sakit.
Terkadang seseorang dengan keluhan nyeri tulang belakang memerlukan relaksan otot yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat yang dapat mengurangi rasa sakit akibat otot tegang atau kejang.
Ada juga pemberian obat yang bekerja dengan cara mengubah persepsi rasa sakit seseorang dengan melemahkan sinyal yang dikirim ke otak. Obat ini tergolong jenis narkotika dan paling sering digunakan untuk mengobati nyeri jangka pendek yang intens, seperti nyeri akut setelah operasi. Karena efek sampingnya yang cukup berbahaya dan membuat kecanduan, obat ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam jangka panjang.
Injeksi Epidural
Injeksi ini dilakukan dengan memasukkan obat seperti steroid ke bagian luar kantung dural yang mengelilingi sumsum tulang belakang. Tindakan ini dapat mengurangi rasa sakit dengan cara mengurangi peradangan pada saraf yang terjepit.
Fisioterapi
Tujuan dari dilakukannya fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena nyeri tulang belakang.
Akupuntur
Teknik pengobatan yang berasal dari Cina ini dilakukan dengan cara memasukkan beberapa jarum ke titik titik tertentu dari area yang menyebabkan rasa sakit.
Olahraga
Salah satu upaya untuk mengobati nyeri tulang belakang adalah dengan melakukan olahraga. Dengan berolahraga, seseorang dapat memperbaiki struktur tulang belakang dan merelaksasi otot. Olahraga yang sesuai seperti berenang, pilates dan terutama yoga tidak hanya merelaksasi otot namun juga memberikan efek menenangkan pikiran.
Orang bijak berkata, lebih baik mencegah daripada mengobati. Inilah beberapa pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari nyeri tulang belakang:
Latihan penguatan otot perut (core strenghtening).
Olahraga dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan tubuh serta mendukung otot-otot Anda untuk bekerja lebih efektif. Membangun otot yang kuat dan lentur akan memacu metabolism tubuh bekerja lebih baik untuk menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan.
Menjaga pola makan sehat.
Asupan nutrisi yang kita makan sehari-hari memengaruhi kekuatan tulang punggung dan sekitar tulang belakang. Tidak hanya itu, pola makan yang baik juga dapat menjaga berat badan dan mencegah kerusakan tulang belakang karena nutrisi yang cukup.
Perbaiki posisi tubuh.
Memperbaiki posisi dan postur tubuh memberikan pengaruh yang signifikan sebagai upaya mencegah nyeri tulang belakang. Kesehatan tulang belakang ditentukan dari bagaimana posisi kita saat berdiri, duduk, berkendara dan berbaring.
Seimbangkan berat tubuh pada kedua tungkai. Berdirilah dengan punggung tegak dan kepala tegak serta tungkai lurus.
Untuk menjaga posisi tubuh tetap ideal selama bekerja (mengetik) di kantor, siku harus diposisikan membentuk sudut 90 derajat dengan posisi keyboard selalu sejajar dengan perut. Posisi duduk harus diubah secara teratur setidaknya tiap setengah jam.
Saat berkendara, sesuaikan jarak kursi hingga pedal tepat berada dalam jangkauan nyaman. Pastikan punggung bawah tersangga dengan baik dan postur tubuh tegak. Selain itu, pastikan kaca spion berada paa sudut tepat sehingga tidak perlu terlalu banyak menengok atau memutar tubuh ke belakang atau samping.
Saat tidur, alasi kepala dengan bantal yang tidak terlalu tinggi sehingga membuat leher tertekut. Pastikan alas tidur cukup tebal untuk menjaga tulang belakang tetap lurus dan dapat menopang Pundak dan bokong dengan baik.
Jangan sembarangan mengangkat barang.
Dalam kebanyakan kasus, orang sering mengalami nyeri tulang belakang akibat cedera saat memaksakan mengangkat atau membawa barang yang berat tanpa adanya bantuan. Selain itu, bagi beban berat benda yang dibawa secara merata pada dua tangan atau sisi tubuh terutama ketika sedang membawa belanjaan. Ketahui kemampuan untuk mengangkat barang dengan memastikan kekuatan diri sendiri dan beban barang.
Demikian pejelasan dr. Wismaji Sadewo, Sp BS (K) mengenai nyeri tulang belakang dan jika kamu mengalami nyeri di tulang belakang terus menerus, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter yang melayani di RS Premier Jatinegara. RS Premier Jatinegara ini berdiri sejak 2010 dan merupakan rumah sakit tipe B yang melayani 24 jam dalam seminggu untuk seluruh pasien, baik umum, asuransi maupun BPJS. Saya juga teringat kalau dulu saat Mamih harus melakukan pengecekan menyeluruh kala saraf terjepit, kami dirujuk ke RS Premier Jatinegara untuk melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan alat yang lebih baru dan canggih sehingga diagnosa bisa tepat dan akurat.
Kalau kamu ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai pelayanan RS Premier Jatinegara, meluncur saja ke
RS Premier Jatinegara
Alamat: Jl. Jatinegara Timur No 85-87, Jakarta 13310
Telepon: (021) 1500908
Website: rs premier jatinegara
Fan Page: RS Premier Jatinegara
Twitter: @RSPremierJtngra
Instagram: @rspremierjatinegara